VS
VS
Pasti Enjoy kali ini membawa tentang kemajuan iptek didunia perang operating system.
Awal mula jika kita merasa belum lahir,kayak 50 tahun yang lalu.Waktu itu IBM mulai meluncurkan ( kayak roket aja diluncurkan) Mainframe (komputer bongsor dan sangat raksasa) dengan Sistem OS/360 pada tahun 1960-an.Diikuti dengan Unix ( mbahe Linux )yang dikembangkan tahun 1969 sama sebuah grup karyawan dari AT&T.Lompatan besar sang kanguru ditandai dengan PC-DOS (IBM) dan MS-DOS (Microsoft), seiring dengan penggunaan PC yang semakin luas.]
Menambah panasnya perlombaan, Aplle Macintosh (sekarang Apple INC)mengeluarkan Mac OS.Sementara OS Unix melahirkan pembangunan-pembangunan baru,terutama pada tahun 1991 ketika Linux Torvalds (orang berkacamata dan sangat cupu tapi pinter)memperkenalkan Linux Microsoft terus mengembangkan OS berbasis Windows,dengan produk-produk fenomenal seperti windows 98, NT, XP, dan Vista.Hingga akhirnya, hari ini kita bisa milih OS yang beragam, dan pilihan-pilihannya yang semakin banyak dimasa depan.
Operating System
OS merupakan softwere yang bukan sekedar softwere,karena OS menjadi ibunya softwere lain yang berjalan didalambya.Singkatnya OS membentuk suatu paltfom agar aplikasi-aplikasi dapat berjalan diatasnya.
1.PENGOLAHAN PROSES
Setiap program yang berjalan didalam komputer merupakan suatu proses.OS mengelola ekskusi proses-proses yang terjadi secara multitasking (dalam satu waktu tapi banyakkerjaan).(wweihh.. hebat banget)
2.PENGELOLAAN MEMORI
Secara hirakis,pemrosesan tercepat pada komputer dilakukan diregister, lalu CPU cache, Random Access memori (RAM),dan terakir adalah pada harddisk.Semua itu jenis memori yang wajib dikelola oleh OS. Hard disk juga memori ( kata-kata ini ngingetin adminnya tentang lagunya Serius - Rocker Juga Manusia), karena dapat digunakan sebagai virtual memori yang menangani proses-proses yang berjalan seperti RAM.
3.JARINGAN
A.Kernel monolitik
Pendekatan kernel monolitik didefinisikan sebagai sebuah antarmuka virtual yang berada pada tingkat tinggi di atas perangkat keras, dengan sekumpulan primitif atau system call untuk mengimplementasikan layanan-layanan sistem operasi, seperti halnya manajemen proses, konkurensi (concurrency), dan manajemen memori pada modul-modul kernel yang berjalan di dalam mode supervisor.
Meskipun jika setiap modul memiliki layanan operasi-operasi tersebut terpisah dari modul utama, integrasi kode yang terjadi di dalam monolithic kernel sangatlah kuat, dan karena semua modul berjalan di dalam address space yang sama, sebuah bug dalam salah satu modul dapat merusak keseluruhan sistem. Akan tetapi, ketika implementasi dilakukan dengan benar, integrasi komponen internal yang sangat kuat tersebut justru akan mengizinkan fitur-fitur yang dimiliki oleh sistem yang berada di bawahnya dieksploitasi secara efektif, sehingga membuat sistem operasi dengan monolithic kernel sangatlah efisien—meskipun sangat sulit dalam pembuatannya.
Pada sistem operasi modern yang menggunakan monolithic kernel, seperti halnya Linux, FreeBSD, Solaris, dan Microsoft Windows, dapat memuat modul-modul yang dapat dieksekusi pada saat kernel tersebut dijalankan sehingga mengizinkan ekstensi terhadap kemampuan kernel sesuai kebutuhan, dan tentu saja dapat membantu menjaga agar kode yang berjalan di dalam ruangan kernel (kernel-space) seminim mungkin.
Di bawah ini ada beberapa sistem operasi yang menggunakan Monolithic kernel:
* Kernel sistem operasi UNIX tradisional, seperti halnya kernel dari sistem operasi UNIX keluarga BSD (NetBSD, BSD/I, FreeBSD, dan lainnya).
* Kernel sistem operasi GNU/Linux, Linux.
* Kernel sistem operasi Windows (versi 1.x hingga 4.x; kecuali Windows NT).
B.Kernel hibrida
Kernel hibrida aslinya adalah mikrokernel yang memiliki kode yang tidak menunjukkan bahwa kernel tersebut adalah mikrokernel di dalam ruangan kernel-nya. Kode-kode tersebut ditaruh di dalam ruangan kernel agar dapat dieksekusi lebih cepat dibandingkan jika ditaruh di dalam ruangan user. Hal ini dilakukan oleh para arsitek sistem operasi sebagai solusi awal terhadap masalah yang terjadi di dalam mikrokernel: kinerja.
Beberapa orang banyak yang bingung dalam membedakan antara kernel hibrida dan kernel monolitik yang dapat memuat modul kernel setelah proses booting, dan cenderung menyamakannya. Antara kernel hibrida dan kernel monolitik jelas berbeda. Kernel hibrida berarti bahwa konsep yang digunakannya diturunkan dari konsep desain kernel monolitik dan mikrokernel. Kernel hibrida juga memiliki secara spesifik memiliki teknologi pertukaran pesan (message passing) yang digunakan dalam mikrokernel, dan juga dapat memindahkan beberapa kode yang seharusnya bukan kode kernel ke dalam ruangan kode kernel karena alasan kinerja.
Di bawah ini adalah beberapa sistem operasi yang menggunakan kernel hibrida:
* Be OS, sebuah sistem operasi yang memiliki kinerja tinggi untuk aplikasi multimedia.
* Novell NetWare, sebuah sistem operasi yang pernah populer sebagai sistem operasi jaringan berbasis IBM PC dan kompatibelnya.
* Microsoft Windows NT (dan semua keturunannya).
C.Exokernel
Sebenarnya, Exokernel bukanlah pendekatan kernel sistem operasi yang umum—seperti halnya microkernel atau monolithic kernel yang populer, melainkan sebuah struktur sistem operasi yang disusun secara vertikal.
Ide di balik exokernel adalah untuk memaksa abstraksi yang dilakukan oleh developer sesedikit mungkin, sehingga membuat mereka dapat memiliki banyak keputusan tentang abstraksi hardware. Exokernel biasanya berbentuk sangat kecil, karena fungsionalitas yang dimilikinya hanya terbatas pada proteksi dan penggandaan sumber daya.
Kernel-kernel klasik yang populer seperti halnya monolithic dan microkernel melakukan abstraksi terhadap hardware dengan menyembunyikan semua sumber daya yang berada di bawah hardware abstraction layer atau di balik driver untuk hardware. Sebagai contoh, jika sistem operasi klasik yang berbasis kedua kernel telah mengalokasikan sebuah lokasi memori untuk sebuah hardware tertentu, maka hardware lainnya tidak akan dapat menggunakan lokasi memori tersebut kembali.
Exokernel mengizinkan akses terhadap hardware secara langsung pada tingkat yang rendah: aplikasi dan abstraksi dapat melakukan request sebuah alamat memori spesifik baik itu berupa lokasi alamat physical memory dan blok di dalam hard disk. Tugas kernel hanya memastikan bahwa sumber daya yang diminta itu sedang berada dalam keadaan kosong—belum digunakan oleh yang lainnya—dan tentu saja mengizinkan aplikasi untuk mengakses sumber daya tersebut. Akses hardware pada tingkat rendah ini mengizinkan para programmer untuk mengimplementasikan sebuah abstraksi yang dikhususkan untuk sebuah aplikasi tertentu, dan tentu saja mengeluarkan sesuatu yang tidak perlu dari kernel agar membuat kernel lebih kecil, dan tentu saja meningkatkan performa.
Exokernel biasanya menggunakan library yang disebut dengan libOS untuk melakukan abstraksi. libOS memungkinkan para pembuat aplikasi untuk menulis abstraksi yang berada pada level yang lebih tinggi, seperti halnya abstraksi yang dilakukan pada sistem operasi tradisional, dengan menggunakan cara-cara yang lebih fleksibel, karena aplikasi mungkin memiliki abstraksinya masing-masing. Secara teori, sebuah sistem operasi berbasis Exokernel dapat membuat sistem operasi yang berbeda seperti halnya Linux, UNIX, dan Windows dapat berjalan di atas sistem operasi tersebut.
SEMOGA BERMANFAAT !
6 comments
wuih, pusing pala ane,,,,,,,,,
Iya ini artikel kurang ringan untuk dibaca, kepala saya pusing ekspektasi saya tadi dengan judul ini adalah menampilkan keunggulan masing-masing OS dari sejarah pembuatannya, dorongan menggunakan masing-masing OS apa ... kalau kaya artikel di atas hanya orang yang paham saja ttg pemrograman akan memahami artikel ini ... but keep posting ...
hehehe... ya maaf... sebenernya mudah dipahami
karena kebanyakan bergurau
perang antar OS emang dari dulu dah terjadi,tp mungkin skrg lebih memanas lg
tentu itu